Halaman

Jumat, 30 September 2011

Mensikapi Perbedaan Masalah Furu'iyyah

Sebagai orang awam yang membaca blog yang lagi membahas perbedaan di dalam islam (saling adu argumentasi masalah bid'ah)kok jadi prihatin. Terjadi perang/adu ilmu, menunjukkan kedalaman penguasaan pengetahuan ilmu agama, tetapi karena emosi tak terkendali sehingga akhlaq mulianya terabaikan sehingga mencederai ukhuwah islamiyah.

Menurut pemahaman penulis, pertama, apa yang diteriakkan dengan keras adalah pengulangan dari pokokbahasan yang telah ada dari zaman dahulu. Permasalahan yang diperdebatkan telah juga diperdebatkan oleh para ulama dengan kapasitas ilmu yang jauh dari kemampuan orang yang berdebat sekarang. Kedua, secara naluriah, ada keinginan dari leluhurnya untuk mewariskan ilmu/paham yang diyakini kebenarannya untuk juga diamalkan bagi keturunannya. Sehingga merupakan sunnatullah perbedaan itu terus ada. Ketiga, dari pada berdebat, mbok ya instrospeksi diri apakah dengan pemahaman agama islam yang diyakini apakah sudah bisa mengantarkan diri mampu hadir dihadapan Allah dalam setiap ibadahnya, mampu memberikan ketentraman batin, bertambah tauhid kita kepada Allah, Semakin santun kepada sesama makhluk (berakhlaqul karimah), dan jadi rahmat bagi alam?.Saya menggambarkan orang yang ilmu agamanya mendalam seyogyanya seperti padi yang sudah menguning, selalu merunduk

Saya sangat setuju dengan anjuran untuk bersikap bijak dalam permasalahan furuiyyah, bisa dibaca dibawah ini. Wallahu a'lam bissawab.
menyikapi-perbedaan-pendapat

menetralisir-ketegangan-karena-perbedaan

menyikapi-perbedaan-dalam-perspektif-historis

Belajar Membuat Blog

Bagi pemula seperti saya, belajar ngeblog sangat terbantu dengan sudah tersedianya blog-blog yang mengajarkan cara membuat dan mengelola blog. Tantangan terberat dalam membuat blog adalah pertama, keberanian untuk memulai, keberanian untuk mencoba. Karena membuat blog itu skill yang membutuhkan latihan terus menerus. Kedua, bersikap terbuka dengan pengetahuan baru, mau menerima masukan dan mau bertanya. Ketiga menjalin pertemanan seluas-luasnya. Untuk pembaca yang ingin belajar membuat blog saya sarankan untuk klik di sini

Kamis, 29 September 2011

Mengaji Kitab Al-Hikam

Sebagai orang awam di dunia maya, saya baru tahu kalau ternyata kita bisa ngaji kitab hikam dengan download mp3 di internet. Beberapa hari saya ikuti saya semakin ingin untuk mengetahui pelajaran berikutnya meski pelajaran yang kemarin belum  sepenuhnya saya bisa serap dan laksanakan.

Pengajian ini menarik karena dibawakan dengan model ceramah yang mengurai menjadi jelas dan ringan oleh KH. Imron Djamil (dalam bahasa jawa). Konon Kitab ini dikatakan sebagai "ilmu tuwo" dikalangan pesantren karena santri yang mengaji kitab ini adalah santri yang tingkat keilmuannya sudah cukup bukan diperuntukkan santri pemula.

Apasih menariknya mengikuti pengajian ini?. Bagi seorang muslim/mukmin yang ingin meningkatkan hubungan dengan Allah, ingin benar-benar hadir dihadapan Allah, ingin merasakan lezatnya/nikmatnya beribadah sholat, puasa, bersedekah dan sebaginya, ingin menjalani hidup dengan "senyum" tanpa terkecoh beban hidup yang demikian berat, ternyata kita harus belajar lagi "cara kita bertauhid dan berakhlaq" kepada Allah.

Bagaimana kita sebagai orang awam mengaji kitab ini?. Kitab/pengajian ini  tidak diperuntukkan bagi anak2 karena dikaitkan dengan kesadaran dan kematangan mental. Bagi orang dewasa yang sudah merasakan pahit getir kehidupan nyata "pengajian ini penting diikuti" karena bisa menuntun kesadaran kita untuk bersikap apapun keadaannya baik dikala senang maupun susah menuju Allah.

Bagi yang berminat mengaji, saya sarankan untuk mempelajari berulang-ulang seri-1. Karena pada seri 1 ini KH.Imron Djamil mengajarkan bagaimana cara belajar kitab ini. Download mp3 seri 1 s/d 60 pengajian ini dapat diperoleh link disini